Sebagaimana amalan ibadah yang dilakukan pada bulan mulia umat islam akan di lipat gandakan, begitu juga salah satu ibadah sunnah yakni Umroh ke Baitullah. Ibadah Umroh Merupakan bentuk kerinduan kita jika ingin pergi ke Ka'bah dan mengunjungi Rasulullah SAW di kota suci Makkah Al-Muazammah dan Madinah Al-Munawaroh. Tentu dari kita ingin sekali Umroh terus menerus agar terobati kerinduan tersebut. Berziarah ke situs-situs bersejarah peninggalan Nabi dan Sahabatnya juga merupakan suatu ibadah dalam hal meyakini dan membenarkan peristiwa pada saat Rasulullah SAW dan para sahabatnya menyebarkan syariat Islam di Hijaz.
Merupakan suatu nikmat pemberian Allah SWT jika kita berangkat ke Tanah suci pada saat bulan Ramadhan, terdapat banyak sekali faidah dan keuntungan baik segi dzahir dan batin. Dari segi dzahirnya ialah kita bisa mengikuti ibadah puasa wajib disana sekaligus membatalkan puasa kita dengan air Zam-Zam dan kurma khas Makkah dan Madinah, Membantu tubuh agar peredaran darah kita mengalir lancar dengan cara berjalan kaki disekitaran kompleks masjid Nabawi yang luas dan thawaf di Ka'bah. Adapun dari segi batinnya, hati kita bisa menjadi tentram dan menjalankan ibadah pun menjadi khusyuk serta merasakan kenikmatan ketika dekat kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Bersabda,
فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ
“Jika Ramadhan tiba, berumrohlah saat itu karena umroh Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256).
Apa Yang dimaksud dengan Umroh itu senilai dengan Haji?
Diriwayatkan dari Imam Nawawi rahimahullah, beliau berkata “Yang dimaksud adalah umroh Ramadhan mendapat pahala seperti pahala haji. Namun bukan berarti umroh Ramadhan sama dengan haji secara keseluruhan. Sehingga jika seseorang punya kewajiban haji, lalu ia berumroh di bulan Ramadhan, maka umroh tersebut tidak bisa menggantikan haji tadi.” (Syarh Shahih Muslim, 9:2)
Karena sebagus-bagus pahala dan amal ibadah Sunnah, itu tidak bisa menandingi keutamaan dan keistimewaan daripada amal ibadah wajib. Meskipun kita melaksanakan ibadah shalat malam sampai menjelang subuh, akan tetapi pada saat Shalat subuhnya tertinggal atau ketiduran maka semua Shalat malam pada saat itu akan sia-sia di hadapan Allah SWT karena pentingnya amal ibadah wajib daripada amal ibadah sunnah. Semoga kita digolongkan kepada orang yang senantiasa mengingat Allah SWT pada setiap waktu kita bernafas, Aamiin.
Sumber : www.kompasiana.com